1. Pemimpin yang adil
Menjadi pemimpin yang adil itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan
pikiran, perasaan, harta, bahkan jiwa. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan
bukanlah fasilitas namun amanah. Kalau kita menganggap kepemimpinan atau
jabatan itu sebagai fasilitas, kemungkinan besar kita akan memanfaatkan
kepemimpinan itu sebagai sarana memperkaya diri tanpa menghiraukan
aspek halal atau haram.
Sebaliknya, kalau kita menganggap
kepemimpinan atau jabatan itu sebagai amanah, kita akan melaksanakan
kepemimpinan itu dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Nah, untuk
melaksanakan kepemimpinan dengan cara yang amanah itu tidaklah mudah,
Karena itu logis kalau kita menjadi pemimpin yang adil, Allah akan
memberi perlindungan di akhirat kelak.
2. Anak muda yang saleh
Masa muda adalah masa keemasan karena kondisi fisik masih prima. Namun
diakui bahwa ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh
sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya
dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari
berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah
akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat. Ini merupakan imbalan
dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.
3. Orang yang hatinya terikat pada mesjid
Kalimat “seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid”
seperti yang disebutkan hadits di atas, paling tidak menunjukkan dua
pengertian. Pengertian pertama, orang-orang yang kapan dan di manapun
berada selalu ingin memakmurkan tempat ibadah. Pengertian kedua,
orang-orang yang tidak pernah melalaikan ibadah di tengah kesibukan
apapun yang dijalaninya.
4. Bersahabat karena Allah
Poin ini terambil dari kalimat “dua orang yang saling mencintai karena
Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah”. Bersahabat
karena Allah swt. maksudnya kita mencintai seseorang atau membencinya
bukan karena faktor harta, kedudukan, atau hal-hal lain yang bersifat
material, namun murni semata-mata karena Allah swt.
Kalau
sahabat kita berbuat baik, kita mendukungnya, dan kalau berbuat salah
kita mengingatkannya, bahkan kita berani meninggalkannya kalau sekiranya
sahabat tersebut akan menjerumuskan kita pada gelimang dosa dan
maksiat. Inilah yang dimaksud dengan persahabatan karena Allah.
5. Mampu menghadapi godaan lawan jenis “
Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi
rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah.” Kalimat ini
menggambarkan bahwa kalau kita mampu menghadapi godaan syahwat dari
lawan jenis, maka kita akan mendapatkan perlindungan Allah di hari
kiamat.
Di sini digambarkan seorang laki-laki yang digoda
wanita bangsawan nan rupawan tapi dia menolak ajakannya bukan karena
tidak selera kepada wanita itu, namun karena takut kepada Allah. Jadi,
rasa takut kepada Allahlah yang menjadi benteng laki-laki tersebut,
sehingga tidak terjerembab pada perbuatan maksiat. Karena itu Allah
memberikan penghargaan pada hari kiamat dengan memberikan
pertolongan-Nya. Di sini diumpamakan laki-laki yang digoda wanita, namun
sangat mungkin wanita pun digoda laki-laki.
6. Ihklas dalam beramal “
Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya
sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan
kanannya.” Ini gambaran keihlasan dalam beramal. Saking ihklasnya dalam
beramal sampai-sampai tangan kiri pun tidak tahu apa yang diinfakkan
atau disumbangkan oleh tangan kanannya. Pertanyaannya, bolehkah kita
bersedekah sambil diketahui orang lain, bahkan nama kita dipampang di
koran?
Boleh saja, asalkan benar-benar kita niatkan karena
Allah swt., bukan karena cari popularitas. Perhatikan ayat berikut, ”
Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Baqarah 2: 271)
7. Zikir kepada Allah dengan khusyu “”
Seseorang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian ia
mencucurkan air mata. ”Zikir artinya mengingat Allah. Kalau seseorang
berdo’a dengan khusyu hingga tak terasa air mata menetes karena sangat
nikmat berzikir dan munajat kepada-Nya, maka Allah akan memberikan
pertolongan kepadanya pada hari kiamat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar